Minggu, 26 Agustus 2012

Wajibkah gladi kotor kegiatan LDK WaRNA?




            POLINES, Dimensi(26/8)-Minggu pagi (26/8) lapangan hijau Polines terlihat dipadati para mahasiswa baru (maba) untuk mengikuti pelaksanaan gladi kotor kegiatan LDK WaRNA. Gladi kotor ini sendiri berfungsi untuk mempersiapkan para mabadalam pelaksanaaan kegiatan LDK dan WaRNA yang akan dilaksanakan pada Senin (27/8) hingga Sabtu (1/9).
“Tujuan diadakannya gladi kotor ini adalah untuk mempersiapkan para maba di lapangan sehingga performance mereka besok pada saat gladi bersih dan upacara penerimaan mahasiswa baru formasinya sudah terlihat rapi,” ujar Patria Nurdiansyah selaku Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) Pati Geni Polines.
            Agenda dari pelaksanaan gladi kotor ini diantaranya adalah apel pagi, pembagian pleton, briefing perlengkapan LDK dan WaRNA, serta pengelompokan maba perjurusan dan gugus. Yohannes Yulianto selaku KetuaPelaksanaWaRNA menuturkan bahwa dengan adanya gladi kotor kegiatan LDK WaRNA ini dapat dijadikan pembekalan atau semacam latihan agar para maba dapat mengerti sebelumnya mengenai apa itu LDK dan apa itu WaRNA, sehingga mereka tidak kaget saat pelaksaan kegiatan LDK WaRNA berlangsung.
            Pelaksanaan gladi kotor LDK WaRNA ini diwajibkan oleh institusi namun belum ada konsekuensi nyata untuk maba yang tidak hadir dalam kegiatan ini.
“Sanksi bagi maba yang tidak hadir dalam kegiatan LDK WaRNA ini adalah berupa sanksi moril. Jadi mereka yang absen saat pelaksanaan LDK WaRNA berlangsung, mereka akan bingung sendiri dalam pembagian kelompok dan sebagainya. Selain itu mereka juga akan ketinggalan informasi mengenai perlengkapan yang perlu dibawa dan lainnya sebagai sarana penunjang pelaksanaan kegiatan LDK WaRNA. Sedangkan untuk sanksi materiil maupun fisik dari panitia sendiri tidak ada,” kata Drs. Ahmad Supriyadi, M.T selaku penanggung jawab kegiatan LDK.
Beliau juga menambahkan akan ada keringanan dalam mengikuti acara tersebut bagi mahasiswa yang sakit, misalnya jika cedera pada kaki dan tidak mampu berdiri dalam upacara penerimaan diizinkan duduk di belakang barisan.
LDK tidak memberikan penekanan fisik pada maba yang sakit.Seperti Rahman Hakim dari prodi Teknik Elektro, yang mengalami cedera pada kaki kirinya. Ia diizinkan tidak mengikuti kegiatan gladi kotor LDK secara penuh.
            Sedangkan untuk tingkat kehadiran maba yang mengikuti gladi kotor LDK WaRNA dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Untuk tahun ini maba yang mengikuti pelaksanaan gladi kotor sebesar 98% dari total 1493 mahasiswa baru.[wdy, nur]

1 komentar:

pertanyaan ane sedari dulu,,kalo mahasiswanya dapet LDK trus para dosennya dapet apaan...???
sejurus berjalannya waktu ntu maba pada lupa ama LDK,,krn apa,coba..??
dosen a.k.a guru [di gugu lan di tiru] seyogianya menampilkan arti "kedisiplinan" itu sendiri,,bukan malah sebaliknya...

Posting Komentar