POLINES, Dimensi(26/8)-Minggu pagi
(26/8) lapangan hijau Polines terlihat dipadati para mahasiswa baru (maba)
untuk mengikuti pelaksanaan gladi kotor kegiatan LDK WaRNA. Gladi kotor ini sendiri
berfungsi untuk mempersiapkan para mabadalam pelaksanaaan kegiatan LDK dan
WaRNA yang akan dilaksanakan pada Senin (27/8) hingga Sabtu (1/9).
“Tujuan
diadakannya gladi kotor ini adalah untuk mempersiapkan para maba di lapangan
sehingga performance mereka besok
pada saat gladi bersih dan upacara penerimaan mahasiswa baru formasinya sudah
terlihat rapi,” ujar Patria Nurdiansyah selaku Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa)
Pati Geni Polines.
Agenda dari pelaksanaan gladi kotor
ini diantaranya adalah apel pagi, pembagian pleton, briefing perlengkapan LDK dan WaRNA, serta pengelompokan maba
perjurusan dan gugus. Yohannes Yulianto selaku KetuaPelaksanaWaRNA menuturkan
bahwa dengan adanya gladi kotor kegiatan LDK WaRNA ini dapat dijadikan
pembekalan atau semacam latihan agar para maba dapat mengerti sebelumnya mengenai
apa itu LDK dan apa itu WaRNA, sehingga mereka tidak kaget saat pelaksaan
kegiatan LDK WaRNA berlangsung.
Pelaksanaan gladi kotor LDK WaRNA
ini diwajibkan oleh institusi namun belum ada konsekuensi nyata untuk maba yang
tidak hadir dalam kegiatan ini.
“Sanksi
bagi maba yang tidak hadir dalam kegiatan LDK WaRNA ini adalah berupa sanksi
moril. Jadi mereka yang absen saat pelaksanaan LDK WaRNA berlangsung, mereka
akan bingung sendiri dalam pembagian kelompok dan sebagainya. Selain itu mereka
juga akan ketinggalan informasi mengenai perlengkapan yang perlu dibawa dan
lainnya sebagai sarana penunjang pelaksanaan kegiatan LDK WaRNA. Sedangkan untuk
sanksi materiil maupun fisik dari panitia sendiri tidak ada,” kata Drs. Ahmad
Supriyadi, M.T selaku penanggung jawab kegiatan LDK.
Beliau
juga menambahkan akan ada keringanan dalam mengikuti acara tersebut bagi
mahasiswa yang sakit, misalnya jika cedera pada kaki dan tidak mampu berdiri
dalam upacara penerimaan diizinkan duduk di belakang barisan.
LDK
tidak memberikan penekanan fisik pada maba yang sakit.Seperti Rahman Hakim dari
prodi Teknik Elektro, yang mengalami cedera pada kaki kirinya. Ia diizinkan
tidak mengikuti kegiatan gladi kotor LDK secara penuh.
Sedangkan untuk tingkat kehadiran
maba yang mengikuti gladi kotor LDK WaRNA dari tahun ketahun mengalami
peningkatan. Untuk tahun ini maba yang mengikuti pelaksanaan gladi kotor
sebesar 98% dari total 1493 mahasiswa baru.[wdy,
nur]
1 komentar:
pertanyaan ane sedari dulu,,kalo mahasiswanya dapet LDK trus para dosennya dapet apaan...???
sejurus berjalannya waktu ntu maba pada lupa ama LDK,,krn apa,coba..??
dosen a.k.a guru [di gugu lan di tiru] seyogianya menampilkan arti "kedisiplinan" itu sendiri,,bukan malah sebaliknya...
Posting Komentar