POLINES, Dimensi (29/8) - Latihan Dasar
Kedisiplinan yang sebagian besar kegiatan-nya dilaksanakan di lapangan tidak
jarang membuat maba merasa kepanasan dan kelelahan. Hal inilah yang membuat
beberapa maba menjadi malas mengikuti kegiatan tersebut, sehingga mereka
memilih untuk berpura-pura sakit agar dapat berteduh atau beristirahat. Pihak
KSR sendiri mengakui pernah menjumpai maba yang berpura-pura sakit. “Ada maba
yang mengaku sakit dan memaksa meminta minyak kayu putih, namun dia meminta
sambil ketawa-ketawa,” ungkap Ana salah satu anggota Korps Sukarela (KSR).
Hal tersebut membuat pihak KSR menjadi lebih
jeli dalam mengatasi maba yang mengaku sakit. “Pihak KSR tidak asal-asalan
memberikan obat kepada maba yang mengaku sakit. Awalnya kita lihat raut
mukanya, jika tidak terlihat sakit kita suruh kembali ke barisan. Dalam hal ini
pihak KSR meminta bantuan Benteng Raider untuk mengecek apakah maba benar-benar
sakit atau hanya berpura-pura,” tutur Ghildan selaku Koordinator Lapangan KSR.
“Untuk maba yang mengaku sakit jika berkenan
kita akan melakukan pemeriksaan fisik, selain itu kita juga mengecek tekanan
darah, denyut nadi, dan suhu tubuh. Jika sakitnya ringan kita suruh istirahat
sebentar, se-kiranya sudah pulih kita minta kembali ke barisan,” jelas Bambang
selaku tim medis dari Benteng Raider.
Akibat ulah beberapa maba yang berpura-pura
sakit tersebut membuat maba lain yang masih bersemangat mengikuti LDK merasa
kecewa. Tidak seharusnya mereka berpura-pura sakit sedangkan yang lain tetap
mengikuti kegiatan meskipun merasa lelah dan kepanasan. “Kita tidak boleh
berpura-pura sakit. Kalau tidak mau panas-panasan lebih baik tidak ikut
ke-giatan LDK dan WaRNA seka-lian. Acaranya kan cuma satu minggu, jadi sayang
banget kalau tidak serius,” kata Hendra, salah satu maba jurusan Teknik Mesin.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh maba lain. “Tidak baik melakukan hal
tersebut, kalau memang benar-benar sakit baru istirahat,” ujar Linda.
Meskipun kenyataannya ada maba yang
berpura-pura sakit, tidak berarti semua maba yang meminta istirahat
berpura-pura sakit. Sebagian dari mereka yang terlihat
sehat terkadang justru mengalami patah tulang, otot terjepit atau sedang dalam
penyembuhan pasca operasi. Kita pun tidak boleh berpikir negatif tentang hal
tersebut. “Kita harus percaya pada mabanya kalau dia mengatakan sakit. Karena
kalau dipaksakan untuk tetap ikut kegiatan, dikhawatir-kan kondisinya akan
semakin parah,” ungkap Pratia Nurdiansyah selaku komandan Resimen Mahasiswa.
[Irm, pu3]
0 komentar:
Posting Komentar