This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 17 Desember 2012

Lagi, Dimensi Raih Penghargaan di Ajang ISPRIMA


Jogjakarta, DIMENSI – Untuk kedua kalinya LPM Dimensi menerima Indonesia Student Print Media Awards (ISPRIMA) yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS). Sabtu (14/12) lalu, bertempat di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, acara penyerahan penghargaan dilaksanakan, berbarengan dengan 1st SPS – Indonesia Public Relation Summit 2012.
Dimensi melalui majalah edisi 46 (Techno Crisis: Maraknya Teknologi Basi di Tengah Pesta Pora Teknologi Dunia) berhasil meraih bronze winner atau juara ketiga untuk kategori Best Cover Magazine region Jawa. Tahun lalu, Dimensi juga meraih bronze winner dalam kategori Best Cover Magazine Central Java untuk majalah edisi 44 (Memuseumkan Museum).
Untuk penghargaan Best Cover Magazine dan non Magazine Nasional diraih oleh UKPM Teknokra Universitas Lampung (Unila) dan LPM Kalpadruma dari Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo.
“Forum yang pertama kali diselenggarakan oleh SPS pusat ini diharapkan akan memberikan kontribusi bagi pengembangan dunia kepiaran dan media secara signifikan di tahun-tahun mendatang,” ujar Direktur Pengurus Harian SPS Pusat, Asmono Wikan.
Berbeda dengan ISPRIMA tahun lalu, acara penyerahan penghargaan kali ini tak hanya diikuti oleh perwakilan lembaga-lembaga pers mahasiswa seluruh Indonesia, melainkan juga pelajar-pelajar SMA yang mengikuti Lomba Menulis Artikel dan Kompetisi Debat Pelajar SMA dan Sederajat tentang BUMN (KOMBI 2012).
Beberapa tokoh penting juga hadir dalam acara ini. Dahlan Iskan selaku ketua umum SPS, Joko Widodo (penerima penghargaan Tokoh Publik pilhan SPS 2012), Jusuf Kalla (selaku ketua Palang Merah Indonesia), dan beberapa direktur utama BUMN.
“Forum yang pertama kali diselenggarakan oleh SPS pusat ini diharapkan akan memberikan kontribusi bagi pengembangan dunia kePR-an dan media secara signifikan di tahun-tahun mendatang,” ujar Direktur Pengurus Harian SPS Pusat, Asmono Wikan. [bell]



Sabtu, 15 Desember 2012

Postingan pindah ke www.lpmdimensi.com




Untuk saat ini dan seterusnya blog kami tidak beroperasi lagi dikarenakan sudah dialihkan ke halaman web www.lpmdimensi.com
Silahkan kunjungi situs kami dan update berita terbaru seputar kampus Polines melalui situs tersebut.

Jumat, 09 November 2012

1998, Sebuah Novel


Pernah merasakan menjadi pacar seorang aktivis? Atau pernah membayangkan bagaimana rasanya? Menjadi pacar dari seorang aktivis tak pernah terbersit di benak Putri yang notabene adalah anak rumahan. Putri, anak bungsu dari walikota Malang, akhirnya merasakan hal tersebut setelah bertemu dengan Neno, seorang aktivis kampus yang berjuang untuk reformasi. 
Cerita berawal ketika Putri terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya, Malang. Saat itu pula ia bertemu dengan kawan-kawan baru yang akan mengiringi perjalanan hidupnya kelak. Ada Heni, Gundul, Zizi, Marzuki, Rudi dan Neno. Putri yang merupakan anak walikota tak kesulitan untuk bergaul dengan mereka karena kesederhanaan dan kerendahan hatinya.
Berlatar masa reformasi, yakni sekitar tahun 1998, kisah ini turut menuturkan berbagai aksi mahasiswa untuk menggulingkan tirani yang telah berkuasa selama 32 tahun di Indonesia. Neno, aktivis kampus yang mampu memikat hari Putri, merupakan satu dari ribuan mahasiswa Indonesia yang terjun untuk menjadi aktivis. Tak pelak, hubungan khusus yang mulai dibangun dengan Putri turut dikorbankan atas nama reformasi. Keadaan semakin suram ketika Putri menyadari bahwa Neno berseberangan dengan partai yang mengusung Ayahnya.
Tragisnya lagi, Neno termasuk dalam salah satu orang yang dihilangkan. Pada masa itu tak mengherankan bila seseorang, terutama aktivis, hilang begitu saja tak diketahui kabarnya, tak dapat dilacak oleh sanak keluarga. Kehati-hatian tetap saja tak dapat menghindarkan kekasih Putri itu dari penculikan oleh oknum tak dikenal.
Hari-hari penantian Putri menjadi hari-hari yang berat baginya.Reformasi telah terlaksana dan pemerintahan lama telah digeser. Suharto resmi melepas jabatannya pada 21 Mei 1998. Kondisi yang awalnya memanas pun perlahan mereda. Namun kenyataannya, orang-orang yang hilang tak kunjung pulang. Putri bukan satu-satunya yang menanti kepulangan orang tersayang. Terdapat banyak keluarga yang kehilangan, tapi kepada siapa akan meminta pertanggungjawaban?
Novel terakhir dari Ratna Indraswari ini disusun oleh pengarangnya untuk mengenang para aktivis reformasi yang hingga kini tak diketahui rimbanya, sekaligus mengingatkan kita untuk menolak lupa terhadap perjuangan mereka. 

Upaya Tingkatkan Kompetensi Bahasa Lewat TOEFL


Polines, Dimensi- Test Of English for Foreign Language (TOEFL) untuk mahasiswa semester I Polines diadakan di gedung kerjasama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa pada Sabtu (3/11) yang lalu. Pihak institusi menyelenggarakan tes tersebut dengan tujuan untuk memberi apresiasi pada mereka yang telah diterima sebagai mahasiswa baru di  Polines. Tes ini juga digunakan untuk mengukur kompetensi bahasa inggris mahasiswa, serta sebagai input data bagi Polines mengenai kompetensi mahasiswa baru. Disamping hal tersebut tes ini juga merupakan upaya dari institusi agar mahasiswa lebih familiar dengan TOEFL. Sehingga diharapkan nantinya mereka lebih siap untuk menghadapi TOEFL sebagai syarat pengajuan  tugas akhir.
Sri Wahyuningsih selaku Sekretaris UPT Bahasa menuturkan bahwa pada tahun ini direktur Polines  Totok Prasetyo,B.Eng,MT mengharapkan nilai TOEFL mahasiswa mengalami peningkatan.
“Tahun kemarin kriteria kelulusan TOEFL adalah empat ratus. Kecuali untuk program studi telekomunikasi yang telah mensyaratkan kriteria kelulusan empat ratus dua puluh lima. Untuk tahun ini direktur berharap nilai TOEFL mahasiswa mencapai empat ratus lima puluh. Namun tentunya ketentuan ini akan dikembalikan pada kebijakan di jurusan masing-masing,” jelas Sri Wahyuningsih.
Lebih lanjut Sri mengatakan bahwa harapan direktur ini didasarkan pada fakta bahwa ada beberapa perusahaan yang mensyaratkan nilai TOEFL lebih dari empat ratus. Sehingga apabila mahasiswa Polines telah memiliki nilai TOEFL empat ratus lima puluh direktur mengharapkan mereka dapat lebih mudah dalam mencari pekerjaan. Oleh karena itu untuk mempersiapkan diri saat ini mahasiswa yang telah duduk di smester V telah mendapat pelatihan TOEFL sejak smester IV kemarin.
Mengingat banyaknya jumlah peserta TOEFL, Ketua UPT Bahasa Iman Suroso menyampaikan bahwa pelaksanaan TOEFL untuk mahasiswa baru ini berlangsung dalam empat gelombang. Yaitu pada tanggal 3, 10, 17, dan 24 November 2012. Setiap gelombang terdapat tiga sesi, yaitu sesi pertama pukul 07.00, sesi kedua pukul 10.00 dan sesi ketiga pukul 13.00.[]

Pendas KWU, Langkah Awal Mencari Bibit-bibit Wirausahawan Muda



Polines, Dimensi- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan (KWU) menyelenggarakan Pendidikan Dasar (Pendas) pada Sabtu (3/11) kemarin. Acara dilaksanakan di sekitar kampus Polines sejak pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB.  Kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan UKM KWU tersebut diikuti oleh kurang lebih empat puluh peserta. Menariknya, ada tujuh orang dari mereka (peserta-red) yang saat ini duduk di smester III. Padahal sebagian besar peserta yang lain adalah mahasiswa smester I.
”Ini adalah kali pertama KWU merekrut anggota dari tingkat II, kami pun agak kaget sebenarnya karena ternyata masih ada tingkat II yang berminat masuk.” Tutur Dicky Eka Setiawan selaku pimpinan UKM KWU.
Risang Ardi Pradana salah satu peserta dari tingkat II mengemukakan bahwa ia dan keenam temannya mengaku memang baru berminat masuk KWU pada tahun ini. Menurut mereka yang selama ini tidak mengikuti organisasi apapun, masuk di UKM KWU akan memberikan manfaat yang cukup banyak bagi mereka. Selain belajar menjadi seorang wirausahawan, mereka juga berharap akan mendapatkan pengalaman berorganisasi yang banyak dengan masuk ke UKM KWU.
Hal senada juga diungkapkan Syahru Romadlon Fanani. Peserta yang berasal dari Jurusan Teknik Mesin tersebut mengaku ingin menjadi wirausaha yang sukses. Oleh karena itu ia tertarik bergabung di UKM KWU.
Kegiatan Pendas KWU ini diawali dengan outbond peserta di sekitar kampus Polines. Disamping untuk mengakrabkan peserta, pada outbond tersebut mereka juga membuat produk daur ulang dari barang – barang bekas. Ada yang membuat aneka hiasan, pernak-pernik, ada juga yang membuat tas dari bungkus permen bekas. Pembuatan produk ini bertujuan untuk mengasah kreativitas para peserta. Selanjutnya produk-produk tersebut akan mereka presentasikan di akhir kegiatan.[]

Obin Robin Hadiri Pendas Siar PLBS


Polines, Dimensi - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) New PLBS FM yang merupakan radio kampus Polines, kembali mengadakan Pendidikan Dasar (Pendas) Siar pada Sabtu (3/11). Kegiatan tahunan ini diadakan di Kantin Teknik Mesin selama dua hari. Selain untuk mengenalkan UKM New PLBS, pada pendas siar tersebut para peserta juga dibekali dengan ilmu-ilmu tentang teknik dasar penyiaran berita dan berbagai ilmu broadcasting lainnya.
Untuk memaksimalkan acara tidak tanggung-tanggung pihak panitia mendatangkan dua narasumber ternama yang ahli dalam bidangnya. Narasumber tersebut adalah Obin Robin, penyiar radio SS FM dan dr. Iwan seorang Public Speaker. Obin Robin yang mengaku baru pertama kali diundang sebagai narasumber merasa senang dapat bergabung dalam pendas siar tersebut.
“Saya senang dapat hadir dalam acara ini. Tapi tadi sempat grogi saat memberikan materi karena jujur ini kali pertama saya mengisi sebuah event,” tutur Obin saat ditemui tim Dimensi seusai mengisi acara.
Sedangkan pembicara kedua yaitu dr. Iwan memberikan materi tentang Public Speaking. Diantaranya beliau menjelaskan tentang cara-cara dan kiat-kiat berbicara di depan publik.
Seusai pemaparan teknik broadcast dan public speaking pada hari pertama, selanjutnya para peserta dikenalkan lebih dalam dengan seluk beluk UKM New PLBS FM termasuk para crew yang terlibat. Acara ini dimulai pada Sabtu (3/11) malam hingga Minggu (4/11) pagi. Pada akhirnya acara ditutup dengan tukar kado antar peserta pendas.
Menurut salah satu koordinator acara, Pendas Siar ini akan diikuti dengan beberapa rangkaian pelatihan bagi para calon crew New PLBS FM. Sehingga diharapkan nantinya New PLBS FM akan mendapatkan crew-crew yang terbaik dan berkompeten.[]

Jumat, 02 November 2012

download Majalah 47 versi digital

Sabtu, 22 September 2012

Malam Minggu, Tembalang Festival Lebih Ramai



TEMBALANG, Dimensi (22/9) Tembalang Festival, acara yang diadakan oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) satu tahun sekali terbukti ramai menyedot pengunjung. Mengusung tema “Creativity Movement” panitia benar-benar menghadirkan suasana yang sangat cocok untuk kaum muda yang penuh kreatifitas dan semangat di lokasi pertokoan BQ Square. Acara tersebut dimulai dari hari Jum’at sore dan diwacanakan berakhir pada hari Minggu, pukul 22.00 WIB.

Partisipasi dari pihak-pihak luar seperti komunitas, penjual jajanan, dan penjual barang siap pakai yang mendominasi acara tersebut. Tembalang Festival juga menjadi ajang kebolehan oleh beberapa komunitas seperti Komunitas Seni Polines (Konsep) yang menampilkan shuffle dance pada hari pertama. Pihak panitia meggelar hiburan utama dengan mendirikan panggung untuk pertunjukkan band-band lokal yang sengaja diundang untuk memeriahkan acara.

Pada hari pertama, acara tersebut berjalan lancar namun belum begitu ramai pengunjung, pengunjung masih didominasi oleh komunitas-komunitas dan penjual yang membuka stand disana. Karena hari itu merupakan pembukaan acara sehingga partisipan masih sibuk mempersiapkan stand mereka masing-masing. Saat malam pengunjung baru mulai berdatangan dan lebih ramai dari sore harinya.

Siang hari pada hari kedua acara Tembalang Festival pun belum begitu ramai. Pengunjung mulai membanjiri BQ Square saat hari gelap. Pengunjung berjejalan masuk ke dalam area Tembalang Festival, memenuhi stand-stand, dan berjejer di depan panggung. Suasana pun semakin meriah saat band undangan memulai pertunjukkannya, bahkan di akhir pertunjukkan salah satu band dinyalakan kembang api, alhasil suasana pun semakin meriah.

Namun beberapa kendala ditemui di area parkir dan jalan di depan BQ Square. Parkiran belum memadai untuk menampung kendaraan pengunjung yang membludak sehingga terpaksa kendaraan diparkir di depan toko-toko di sekitar area BQ Square. Tak sedikit juga kendaraan roda empat yang parkir di pinggir jalan sehingga mempersempit badan jalan. Hal itu menyebabkan arus kendaraan yang memang sudah padat menjadi semakin macet. [shofi]

Jumat, 31 Agustus 2012

Ngedims


Atribut Baru WaRNA 2012



POLINES, Dimensi (31/8) – Wawasan Almamater dan Orientasi Akademik (WaRNA) 2012 dimulai pada Kamis (30/8). Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini terdapat perbedaan atribut yang dikenakan mahasiswa baru (maba). Perbedaannya adalah adanya pemakaian topi toga dan hand band. Sedangkan untuk atribut lainnya masih sama seperti tahun yang lalu, seperti dasi dan co-card. Pilihan warna yang digunakan juga masih sama. Yaitu hijau untuk jurusan Akuntansi, kuning untuk Administrasi Bisnis, coklat untuk Teknik Sipil, merah untuk Teknik Elektro, dan biru untuk Teknik Mesin.

 “Kami tidak bermaksud mempersulit maba, hanya ingin menanamkan rasa tanggung ja-wab pada mereka. Lagi pula maba mempunyai waktu senggang saat liburan sebelum masuk kuliah yang cukup panjang. Sehingga mereka bisa mengisi waktu tersebut untuk mempersiapkan atribut itu,” tutur Yohanes Yulianto, ketua pelaksana kegiatan WaRNA.

Presiden mahasiswa 2012, Muh. Reza Aji Pradana juga menyatakan bahwa adanya tambahan atribut ini bertujuan untuk memancing kreatifitas maba. “Pembuatan dan pemakaian atribut tersebut akan meninggalkan kesan dan kenangan tersendiri bagi mereka karena merupakan hasil dari jerih payah dan usaha mereka masing-masing,” tambahnya.

Atribut WaRNA tersebut me-miliki fungsi dan arti tersendiri. Seperti yang tercantum pada website resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Polines, topi toga dipilih karena merupakan identitas sebagai mahasiswa. Selain itu topi toga juga berfungsi untuk melindungi diri dari panas matahari. Sedangkan pemakaian hand band dimaksudkan untuk memberi nilai sosial dan diharapkan maba akan lebih peka terhadap berbagai realita. Nama gugus yang dipilih adalah Green Peace, No Drugs, dan No Corruption.

Menurut penuturan salah satu maba jurusan Administrasi Bisnis bernama Susi Erma Wati, atribut tersebut dinilai unik dan pembuatannya pun tidak susah. Kendalanya terletak pada pencarian perlengkapan berwarna yang harus sesuai dengan nomor yang telah diatur. Kendala yang sama juga dirasakan Valensia Nikita Puspitasari. “Warna yang ditentukan sesuai nomor tidak ada di daerah saya, jadi saya harus pergi ke Semarang untuk mendapatkannya,” tutur maba jurusan Akuntansi tersebut.

Berkaitan dengan hal itu Reza menambahkan bahwa panitia akan memaklumi apabila di setiap kota mungkin warnanya berbeda meski nomor warnanya sama. Hal tersebut tidak diperma-salahkan selama perbedaan tersebut tidak mencolok.  [pu3,abr]