ayo!!
salurkan tunjukan kemampuanmu itu di lomba Fotografi dimensi...
rencananya akan terpajang 100 foto dari intern maupun ekstern Lpm Dimensi Politeknik Negeri Semarang
seru kan..?
info lebih lanjut...
klik aja disini
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Polines, Dimensi – Senin (21/6) lalu lagi-lagi terjadi pencurian di mushola Tata Niaga. Setelah pada semester ganjil kemarin mahasiswi Perbankan Syariah sebagai korbannya, kini giliran Septia Rahman, mahasiswa Prodi Akuntansi mengalami hal serupa. Mahasiswa semester empat ini kehilangan laptop miliknya.
“Saat sedang mengikuti sholat ashar berjamaah di mushola Tata Niaga ,saya meletakkan tas yang berisi laptop di belakang shaf sholat. Memang posisinya agak jauh dari posisi shaf. Setelah selesai sholat, saya telah mendapati tas beserta isinya sudah hilang.”
Korban telah melakukan upaya melaporkan kejadian tersebut ke wakil Jurusan Akuntansi. Namun sampai saat ini belum ada konfirmasi apapun dari pihak Jurusan maupun Petugas Keamanan setempat. Petugas Keamanan setempat mengaku tidak begitu tahu tentang kasus pencurian di tempat peribadahan tersebut, meski telah terjadi berulang kali.
”Kejadian ini bukan salah siapa-siapa dan mungkin hanya kecerobohan mahasiswanya sendiri. Saya rasa pelaku bisa berasal dari mahasiswa sendiri ataupun orang luar yang berpakaian seperti mahasiswa. Kalo sudah begitu pihak Keamanan sulit untuk mengenali yang mana mahasiswa dan yang mana orang luar,” terang Sri Widodo, petugas Keamanan pintu utama.
Ketua Departemen Ketaqwaan HiMA, selaku wakil dari pengelola mushola Tata Niaga yang sempat kami temui, juga menyesalkan kejadian tersebut. ”Sebagai HMJ yang paling dekat dengan mushola Tata Niaga, kami Departmen Ketaqwaan merasa memiliki tanggung jawab terhadap mushola Tata Niaga. Sebenarnya dari sisi mahasiswanya sendiri juga harus lebih berhati-hati dalam menyimpan barang berhargannya,” tutur Imam, Ketua Departemen Ketaqwaan ini.
Sebagai upaya untuk meminimalisir kejadian serupa, HiMA berencana memfasilitasi tempat penitipan barang dan tanda peringatan di dalam mushola untuk barhati-hati dengan barang bawaan. Sebagai sumber dana pembuatan barang-barang tersebut, akan di ambil dari infaq dan kas HiMA.
Pria bernama lengkap Agus Rochadi ini lahir di Semarang 27 Agustus 1960. Dia adalah pem-“babat alas” di Politeknik Negeri Semarang. Kini beliau sebagai staf edukasi Jurusan Teknik Elektro yaitu Dosen Digital. Beliau mengaku termasuk dalam kategori “wong bejo”. “Kalau orang bejo itu cuma bejo satu kali, tapi saya berkali-kali,” ungkapnya sambil terbahak.
Disiplin adalah kunci kesuksesannya. Sebelum beliau mengajar di Polines, pendidikan di dapatnya di Sekolah Tingkat Menengah Pembangunan (STMB) atau yang biasa disebut STM 7 Semarang. Namun karena ke-bejo-annya inilah sebelum beliau menamatkan pendidikan di STMB, beliau sudah mengajar di Politeknik. Setelah itu melanjutkan S1 di ITS Surabaya pada tahun 1989, serta mengambil S2 di Universitas Krisna Dwipayana tahun 2006 tanpa modal.
Hal tersebut beliau dapatkan dari pengalaman di lapangan. Terbukti beliau melaksanakan paguyuban di lingkungannya, dari situlah terbentuk program, yaitu arisan motor. Berkat kegiatan yang bermanfaat itu, banyak jejaring yang asas manfaatnya luar biasa.
“Dari arisan itu saya banyak teman, maka saya jadikan saja tesis. Nah supaya ilmu yang didapat itu bermanfaat harus di estafetkan,” lanjutnya. Banyak pengalaman yang beliau dapatkan, oleh karena itu beliau menerapkan “Experience is the best teacher”.
Ada empat prinsip yang beliau terapkan agar tercapai sukses yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas. Meski umurnya sudah setengah abad, beliau tetap aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari mengajar hingga kegiatan sosial. Kini hampir 70 persen dihabiskan untuk kegiatan sosial. Salah satunya adalah dengan mendirikan sekolah bagi kaum dhuafa di Gunung Pati, yaitu Nurul Barqi yang sudah mulai dibangun dan sudah dipakai.
Karena kepintarannya beliau pun pernah menjadi bintang iklan produk kendaraan beroda dua, Honda. Hal tersebut karena beliau ingin mengangkat adanya produk-produk yang dibajak oleh Cina. Beliau berharap agar lembaga bisa lebih peka terhadap suatu perubahan, tak terkecuali Polines. Selain itu, beliau berharap agar Polines tidak hanya mengembangkan intelektualnya saja tetapi juga mengembangkan potensi kampus.
Marsono, pria asli semarang kelahiran 1959 yang kesehariannya sebagai penjaga ruang Auditorium Polines ini, tentulah tidak asing lagi bagi aktivis kemahasiswaan. Beliau adalah orang terkenal disiplin, tegas, dan lekat dengan istilah “galak”.
Kontribusi yang diberikan untuk Polines terutama dalam hal kebersihan dan keindahan diberikannya sejak umur 27 tahun. Hampir separuh waktu dari hidupnya ia abdikan untuk Polines.
Menjaga kebersihan dan keindahan tentulah tidak gampang, namun ia tetap setia menjaga ruang yang sering digunakan untuk kegiatan kemahasiswaan tersebut. Hal ini juga yang membuatnya sering menegur panitia yang meminjam ruang auditorium.
“Banyak mahasiswa yang tidak disiplin, misalnya setelah melakukan kegiatan ia tidak lantas membersihkan dan tidak mengembalikan peralatan pada tempatnya, bahkan seringkali tidak sopan,” ungkapnya.
Namun dibalik itu semua, diantara “galak” dan disiplinnya terdapat sisi kecintaan pada lingkungan yang begitu besar. “Oleh karena itu saya berharap, mahasiswa turut menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan. Tidak selalu mengandalkan petugas yang ada,” tuturnya.