Kamis, 30 Agustus 2012

Hukuman Diperberat, Maba Enggan Terlambat



Tujuan LDK untuk melatih kedisiplinan mahasiswa baru (maba) Polines tahun ini mencapai hasil yang cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil riset yang dilakukan oleh tim litbang Dimensi. Pada hari pertama jumlah maba yang datang terlambat mencapai 320 orang. Sedangkan pada hari kedua jumlah maba yang terlambat justru semakin meningkat menjadi 347 orang. Namun pada hari terakhir jumlahnya turun drastis menjadi 195 orang.

Tentang peningkatan jumlah maba terlambat, Pratia Nurdiansyah sebagai komandan menwa mengungkapkan bahwa pada hari pertama LDK, menwa cukup santai atau tidak terlalu memberikan tekanan. Ternyata hal itu justru membuat maba tidak bersyukur dan bahkan terkesan menyepelekan. Hal ini terbukti dengan jumlah maba yang terlambat meningkat di hari kedua.

Menanggapi hal tersebut, pada LDK hari kedua menwa memberikan hukuman yang lebih berat seperti jalan jongkok, lari dan memunguti sampah. Hal-hal yang dilakukan menwa tersebut cukup memberikan efek jera pada maba. Terbukti pada hari ketiga jumlah maba yang terlambat turun hingga mencapai hampir setengahnya.

Keterlambatan didominasi oleh maba yang berdomisili di Kota Semarang. Hal ini disebabkan karena perjalanan yang cukup memakan waktu dan banyaknya penghambat perjalanan seperti padatnya lalu lintas dan lain sebagainya. [ikp, arin]


0 komentar:

Posting Komentar