This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 22 Juli 2011

Pre Congress AIPEC, Sebuah Gebrakan Baru Pengembangan Diri

POLINES-Dimensi. Politeknik Negeri Semarang menjadi tuan rumah kegiatan Pre Congress Association of Indonesian Polytechnic English Club (AIPEC). Kegiatan pra kongres ini merupakan persiapan awal bagi pembentukan AIPEC dan sekaligus sebagai persiapan sebelum kongres nasional yang akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan Oktober nanti. Kegiatan yang diadakan selama 4 hari sejak 30 Juni-3 Juli 2011 ini dihadiri oleh 24 peserta yang berasal dari Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Media Kreatif Jakarta, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Politeknik Telkom Bandung, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Kementrian Kesehatan Semarang dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

AIPEC adalah organisasi yang mewadahi Mahasiswa English Club Politeknik di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas berbahasa Inggris bagi mahasiswa English Club politeknik yang tergabung dalam AIPEC pada khususnya serta seluruh mahasiswa politeknik pada umumnya dan mewujudkan dan menjaga persatuan dan kesatuan antar English Club politeknik se-Indonesia.

Dimotori oleh UKM Polytechnic English Conversation Club (PECC) acara yang dibuka di ruang serba guna Polines ini membahas banyak agenda yaitu Anggaran Dasar dan Rumah Tangga, mekanisme pemilihan Sekjen, tata tertib sidang AIPEC dan program kerja AIPEC.

Terdapat selingan acara yaitu hiburan solo song dari Pembantu Direktur 3, bapak Garup Lambang Goro, ST, MT saat pembukaannya. Juga diisi dengan kegiatan berupa roadtrip di sejumlah titik pariwisata Semarang seperti Pusat Oleh-oleh Pandanaran, Kelenteng Sam Poo Kong dan Masjid Agung Jawa Tengah.

Lebih lanjut, ketua UKM PECC, Joko Tri Santoso mengemukakan,“Kegiatan Pre Congress ini merupakan gebrakan baru untuk pengembangan diri yang sebelumnya intern kini meluas di lingkup nasional. Kegiatan seperti ini akan membentuk forum bagi English Club yang ada di seluruh Indonesia sebagai sarana komunikasi dan kerja sama untuk meningkatkan kualitas berbahasa Inggris dan memberi jalan bagi Politeknik yang belum memiliki English Club. Bagi PECC pun akan mendapatkan referensi yang dapat digunakan bagi pengembangan hal-hal baru untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.”

Sedangkan ketua pelaksana Pre Congress AIPEC, Afif Riza Fadillah menyatakan bahwa dengan acara ini akan membuka kesempatan untuk mempunyai banyak teman dari luar Polines dan juga dapat berbagi pengalaman dari mahasiswa luar Polines secara langsung. (Ika)

Kamis, 14 Juli 2011

KPK Goes to Polines


Polines, DIMENSI- (11/7) Sebanyak 309 peserta menghadiri Seminar Nasional Jurusan Akuntansi yang bertempat di Ruang Serba Guna (RSG) Politeknik Negeri Semarang. Seminar yang dimulai pukul 09.00 - 13.00 WIB ini menunjukkan antusiasme peserta terlihat dari penuhnya kursi yang telah disediakan oleh panitia.

Dengan mengangkat tema “Kearifan Anti Korupsi untuk Menciptakan Praktik Sehat Perbankan”, seminar ini mengundang Teguh Supangkat selaku Direktorat Penelitian dan Perbankan Bank Indonesia, Mudjahirin Thohir selaku Guru Besar FIB UNDIP dan yang paling dinanti-nanti yaitu Haryono Umar selaku wakil ketua KPK. Berbeda dari rencana awal, Haryono Umar menggantikan Busyro Muqoddas –Ketua KPK- yang berhalangan mengisi seminar ini karena suatu hal yang tidak diketahui.

Materi pertama disampaikan oleh Teguh Supangkat. Ia mengangkat materi sistem pengawasan bank dan manajemen resiko yang dianut di Negara kita. Pembicara kedua yaitu Mudjahirin Thohir. Beliau menarik peserta dengan materi-materi mengenai hubungan antara korupsi dan perilaku budaya masyarakat Indonesia. Dan terakhir yakni Haryono Umar, yang sempat memuji semangat mahasiswa Polines dalam realisasi pemberantasan korupsi. Beliau pun menawarkan undangan bagi mahasiswa Polines yang berminat untuk mengikuti forum anti korupsi yang diselenggarakan oleh KPK.

Sebenarnya panitia menyediakan dua sesi tanya jawab, namun banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan akhirnya sesi tanya jawab pun dipersingkat waktunya. Pembicara menyampaikan jawaban dengan sangat detail. Peserta merasa puas dengan jawaban yang mereka berikan.

“Seminar ini menarik. Saya sangat tertarik dengan tema seminar meski Ketua KPK tidak jadi datang untuk mengisi materi. Yang disayangkan acara berakhir terlalu cepat padahal saya masih ingin tahu banyak mengenai korupsi di dunia perbankan,” ujar Nur Arif S. mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta yang rela jauh-jauh datang ke Polines.

Harapan panitia mengadakan seminar ini agar mahasiswa mengerti apa arti korupsi dan sadar akan pentingnya anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari. “Yang paling kami idamkan setelah seminar ini berakhir adalah semoga seminar nasional ini menjadi proker unggulan HiMA tahun ini,” tutur Hesti Triana selaku koordinator seksi acara. [niar]


Kericuhan Materikulasi

Polines, DIMENSI (9/7) – Sebanyak 431 calon mahasiswa baru Politeknik Negeri Semarang menghadiri matrikulasi yang diselenggarakan di Kantin Tata Niaga Polines. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, mereka mendapat penjelasan dari institusi mengenai seluk beluk Polines. Disamping itu mereka memperoleh penjelasan mengenai LDK (Latihan Dasar Kedisiplinan) dan WaRna(Wawasan Almamater dan Orientasi) yang akan diselenggarakan pada 5– 10 September 2011.

Dr. Totok Prasetyo, B. Eng, MT selaku Direktur Polines menyampaikan beberapa pesan kepada calon mahasiswa baru, “Dari 431 calon mahasiswa yang hadir, saya harap semua bisa menjadi unggulan Polines. Saya akan mencoba memonitor anda supaya kalian menjadi embrio dari orang-orang jujur.”

Dalam matrikulasi kemarin ditekankan apabila calon mahasiswa tidak memenuhi absen matrikulasi, meskipun dia datang dan mengikuti matrikulasi maka dianggap tidak hadir dan tidak dianggap sebagai mahasiswa Polines.

Beberapa ormawa memanfaatkan momen matrikulasi ini untuk menawarkan jasa catering kepada calon mahasiswa. Pihak institusi tidak melarang ormawa menyalurkan kreativitasnya untuk menawarkan jasa mereka. Namun patut disayangkan, banyak ormawa tidak mentaati ketentuan yang telah disepakati, yaitu tidak diperkenankan menawarkan catering di dalam area matrikulasi. Pihak BEM mengaku bahwa mereka telah melarang ormawa memasuki area matrikulasi meski dalam waktu istirahat, namun larangan tersebut tidak diiyakan.

Priyono, wakil presiden mahasiswa menyatakan, “Terdapat koordinasi yang kurang, mengenai pembagian area stand bagi masing-masing ormawa sehingga mereka tidak mentaati ketentuan yang telah disepakati bersama. Dan perlu ditekankan, WaRna bukan hanya menjadi tanggung jawab BEM, melainkan juga tanggung jawab BPM dan ormawa. Jadi keterlibatan ormawa untuk menjaga ketertiban sangat dibutuhkan.” Setelah kegiatan matrikulasi selesai, akan diadakan evaluasi agar tidak terjadi peristiwa dan kesalahan yang sama pada kegiatan mendatang.

“Penawaran catering seharusnya dibuat semenarik mungkin, tapi juga nggak melupakan ketertiban, supaya tidak ricuh seperti ini,” tutup Erick salah satu calon mahasiswa yang mengambil jurusan Administrasi Niaga. [rth-niar]

Kamis, 07 Juli 2011

Disfungsi Alat, Praktikum Mahasiswa Terhambat


Polines, DIMENSI (4/7)- Tidak berfungsinya beberapa alat praktikum di laboratorium energi Polines banyak di-sayangkan oleh mahasiswa Teknik Konversi Energi, pada-hal laboratorium energi adalah sarana vital yang digunakan untuk menunjang kemampuan dan keterampilan mahasiswa vokasi seperti Polines yang notabene unggul dalam hal praktik dibanding dengan mahasiswa non vokasi. Tentu saja hal ini dapat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar, seperti diungkapkan oleh Nur Kholis, mahasiswa Teknik Konversi Energi semester IV, “ Sebenarnya banyak alat-alat praktikum yang sudah tidak bisa diguna-kan tetapi masih saja dipaksa-kan. Dan tidak salah ketika gelar A.Md ini diplesetkan menjadi Ahli Manipulasi Data karena tidak bisa digunakannya alat praktikum menyebabkan hasil praktikum menjadi tidak akurat.”

Salah satu alat yang dari awal hingga sekarang masih belum difungsikan yaitu panel surya yang merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Serta terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) skala kecil yang tengah memerlukan perawatan lebih lanjut.

Tidak dapat difungsikannya alat-alat tersebut disebabkan oleh kerusakan pada beberapa komponen serta tidak ter-sedianya komponen pen-dukung yang digunakan. Tentu saja jika hal ini dibiarkan berlarut-larut akan semakin menghambat proses belajar. Terkait dengan hal tersebut, Kaprodi Teknik Konversi Energi, Dwiana Hendrawati, ST,MT menyatakan,”Se-benarnya alat-alat tersebut bisa digunakan, cuma ada beberapa komponen yang rusak. Seperti pada panel surya, tidak adanya solarimeter untuk pengukuran, jadi menyebabkan hasil per-cobaan menjadi tak valid.”

Banyak hal yang harus segera dibenahi guna me-ningkatkan kualitas lulusan prodi Teknik Konversi Energi agar tidak semakin tertinggal dengan politeknik lainya di Indonesia. Harapan kedepan yang serupa juga diamini oleh Adella Lilia, mahasiswi Teknik Konversi Energi semester IV, ”Menurut saya laboratorium energi kita sudah bagus, cuma pemanfaatan dan perawatan-nya kurang maksimal, padahal katanya laboratorium kita di-unggulkan. Seharusnya per-alatan-peralatan yang belum digunakan segera digunakan, daripada nanti semakin rusak dan terbengkalai.” [bell]


MUGI Hadir di Polines

Polines, DIMENSI (4/7) – Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) mengadakan Seminar Nasional bertemakan Cloud Computing Technology and Business Opportunity yang mendatangkan pembicara dari Microsoft User Group Indonesia (MUGI). Diantara-nya Bapak Djoko Soerjanto, Lutfie Royan, Winastwan Gora Purnomo, Rudy Setyo P. dan Ahmad Masykur yang men-jelaskan mengenai perkem-bangan IT dan bisnis Microsoft. Kedepannya perkembangan IT dan bisnis Microsoft dapat di-kembangkan diberbagai instansi, perusahaan dan kampus. Cloud computing memiliki pengertian yaitu suatu model yang memung-kinkan kita untuk meng-gunakan, membangun, bahkan memindahkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan kita.

Peserta tak hanya berasal dari Semarang, melainkan Bali, Klaten, Bekasi dan Tangerang. “Untuk tahun ini pesertanya meningkat, yang semula 110 orang, menjadi 180 orang,” tutur Candra Rusman selaku ketua panitia.

Acara ini bertujuan untuk membentuk komunitas Microsoft di Polines. HME juga membuat organisasi di bidang teknik dengan membentuk MUGI kampus yang disahkan oleh MUGI Semarang pada 4 Juli 2011. “Saya jadi lebih tahu soal computing, mendapat pengalaman IT dan bisnis di Internet,” ungkap Sapto Budi mahasiswa Jurusan Elektro USM.

Salah satu kendala semnas tahun ini yaitu persiapan tempat. Acara yang semula akan dilaksanakan di Ruang Serba Guna (RSG) dipindah ke Auditorium Polines. Hal ini disebabkan karena ber-tabrakan dengan acara Reuni Perak Polines Angkatan '83. Karena perpindahan tersebut, dana yang dikeluarkan lebih banyak. “Kurangnya fasilitas disiasati dengan menyewa AC, karena di Auditorium panas se-hingga pengeluarannya ber-tambah,”tutup Candra. [rth]