Selasa, 28 Agustus 2012

Kisruh, Pengambilalihan Pembagian Katering oleh Menwa



POLINES, Dimensi (28/8) - Pihak pelaksana Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) yaitu Re-simen Mahasiswa (Menwa) Pati Geni Polines mengambil alih pembagian katering LDK pada Senin (27/8). Katering tersebut adalah makan siang untuk mahasiswa baru (maba) yang sebelumnya sudah dipesan dari Organisasi Mahasiswa (or-mawa) yang menyediakan ja-sa katering LDK. Pada tahun-tahun sebelumnya pem-bagian dilakukan oleh masing-masing ormawa pada maba yang telah memesan. Namun tiba-tiba menwa mengambil alih pembagian tersebut dengan alasan untuk menghemat waktu.

Sebelum pembagian dilaku-kan, Menwa menghimpun data jumlah pesanan katering pada setiap ormawa. Kemudian kate-ring tersebut dikumpulkan untuk dibagi oleh para personil Menwa. Kepala Provos Albeth Yuan Wi-jaya mengatakan bahwa sebenar-nya telah terjadi kesalahpahaman tentang sistem pembagian kate-ring. Ia mengakui bahwa dirinya memutuskan secara sepihak dan mendadak tentang pergantian sistem tersebut. Ia menambahkan bahwa sebenarnya maksud peng-gantian sistem adalah semata-mata hanya ingin mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem tersebut dinilai kurang baik oleh pihak pelatih Benteng Raider (BR) dan Pembantu Direktur III. Selain itu banyaknya personil dari ormawa yang membagi katering dianggap mengganggu jalannya kegiatan.

Pada kenyataannya sistem yang baru ini justru merepotkan pihak Menwa sendiri. Kurangnya persiapan dan minimnya personil yang ada menjadi sebab utama ke-repotan tersebut. Selain itu sistem ini juga memakan waktu yang cukup lama meskipun tidak melampaui jadwal yang telah disiapkan. Oleh karena itu Kaprov Yuan telah meminta maaf pada seluruh ormawa atas permasalahan ini. Untuk hari selanjutnya pembagian katering akan kembali ke sistem awal. Setiap ormawa akan membagi sendiri katering yang dipesan, bedanya jumlah personil hanya dibatasi maksimal enam orang.

Kesemrawutan sistem pembagian katering ini telah membuat Yuan mendapat ba-nyak masukan, teguran dan juga sorotan dari pelaksana. “Sebe-narnya pembagian katering sudah cepat, namun terkendala dengan jumlah personel yang kurang dan jumlah loket pemba-gian katering yang juga terba-tas,” ungkap Yuan.
“Dari segi waktu sebenarnya tidak begitu mengganggu, kare-na jadwal kegiatan tetap berja-lan seperti rundown,” imbuh Yuan.

Menurut salah seorang rai-der Serka Alex mengatakan bahwa “Pembagian katering hanya ber-jalan 20% dan tidak tepat. Sistem-nya pun sebenarnya salah. Oleh karena itu polanya harus diganti agar tahun-tahun kedepan tidak membuang waktu percuma.” Selain itu Serka Alex juga menam-bahkan bahwa UKM dan panitia pelaksana harus bekerja sama de-ngan baik dan mempunyai satu visi. “Disini kan ada 19 UKM dan 20 pleton, bisa saja sistemnya di-buat 1 UKM bertanggung jawab atas 1 pleton,” imbuhnya.

Selain itu, kekecewaan juga di-rasakan oleh ormawa tentang peru-bahan sistem ini. Menurut salah satu anggota UKM Konsep boleh saja sistem tersebut diubah namun harus ada kesepakatan antara Menwa dan ormawa. Selain itu ke-kecewaan dirasakan karena sistem tersebut menjadi tidak efektif dan pendataannya rusak.

Untuk LDK tahun depan Yuan berharap LDK terus dilaksanakan dan dipertahankan bahkan diting-katkan dari segi SDM baik pelak-sana maupun peserta. [abr, nnd, sept]

1 komentar:

hahahahahahahahahaha. mben taun podo ae. adek klase g pada di ajari po yo?

Posting Komentar