This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Desember 2011

Bangun Lebih Pagi, Bantu Kurangi Polusi


Siapapun saat ini pasti tahu kalau kualitas udara di bumi ini semakin hari semakin rendah. Padahal udara yang bersih merupakan salah satu kebutuhan vital manusia yang tak bisa ditawar lagi. Ya, tak bisa ditawar lagi karena berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Apa yang akan terjadi apabila tak ada lagi udara bersih di bumi kita ini? Tentu tak akan ada kehidupan lagi.

Hal yang paling tak bisa dihindari ketika industrialisasi berkembang pesat adalah berkembangnya pula polusi udara. Indonesia, sebagai negara paru-paru dunia, namun juga memiliki status sebagai negara berkembang, termasuk salah satu yang tak bisa menghindari adanya polusi udara. Tak hanya datang dari perindustrian, dari bidang transportasi pun juga turut menyumbang pencemaran.

Beberapa waktu lalu, telah dicanangkan sebuah konsep baru penyelamatan hutan bertajuk REDD+. Perdagangan karbon demi konservasi berhektar-hektar hutan, akhirnya dilaksanakan juga untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan lingkungan akibat indutrialisasi, terutama kerusakan pada kualitas udara. Siapapun tak ingin kualitas udara di bumi ini menjadi semakin buruk dari hari ke hari, termasuk kita, bukan?

Lalu apakah kita bisa ikut andil dalam perbaikan kualitas udara? Tentu bisa. Siapapun bisa. Bahkan anak berumur 5 tahun pun pasti bisa. Karena ini adalah bumi kita bersama, lingkungan kita bersama, kita pun seharusnya memiliki peran dalam melestarikan lingkungan kita. Banyak cara bisa kita lakukan untuk membantu mengurangi pencemaran, baik itu pencemaran udara, pencemaran air, dan sebagainya. Berbagai hal kecil dan mudah yang berkenaan dengan kehidupan kita sehari-hari dapat kita lakukan, selain menanam pohon. Menanam pohon memang dapat mengurangi polusi, apalagi bila yang kita tanam adalah pohon trembesi, pohon yang amat rakus terhadap CO2. Namun ada hal-hal yang lebih mudah yang bisa kita lakukan, dimulai dari kebiasaan kita sehari-hari.

Salah satunya adalah bangun lebih pagi. Apa kaitan bangun lebih pagi dengan mengurangi pencemaran? Dengan bangun lebih pagi, kita menjadi bisa melakukan banyak hal, termasuk berjalan kaki ke kampus atau ke tempat kerja. Bila jarak dari kos atau rumah menuju kesana kurang dari 3 kilometer, kita bisa menghindari untuk menggunakan kendaraan bermotor, bisa dengan berjalan kaki atau dengan naik sepeda. Selain bisa mengurangi polusi udara akibat emisi dari kendaraan kita, dengan berjalan kaki atau naik sepeda, kita juga bisa menghindari dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Menurut data yang telah dipublikasikan pemerintah, transportasi merupakan penyumbang emisi terbesar di Indonesia. Ya, karena sebagian besar kendaraan di Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggeraknya, sedangkan bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang amat tak ramah lingkungan. Dengan mengurangi penggunaannya, kita bisa mengurangi pencemaran udara.

Bayangkan apabila kita mulai dari diri kita sendiri, lalu ajak teman satu kos atau teman sekampus, dan mereka mengajak teman-teman mereka juga. Mungkin tak akan kita lihat lagi kemacetan yang hampir terjadi tiap pagi. Betapa besar manfaat yang kita dapat dari berjalan kaki. Mengurangi polusi, mengurangi kemacetan, dan menghemat bahan bakar yang tentunya menghemat pengeluaran kita.

Akan lebih menyenangkan lagi apabila di lingkungan kita tersedia tempat khusus bagi pejalan kaki dan pesepeda. Dengan begitu kita tak perlu berebut tempat dengan para pengendara kendaraan bermotor. Namun kita tak perlu menunggu pemerintah menyediakannya, karena kerusakan bumi pun tak mau menunggu. Untuk itu kita perlu mulai dari diri kita sendiri. Apabila sudah terbiasa, tentu kita bisa mengajak orang-orang disekitar kita untuk turut serta.

Dengan bangun lebih pagi juga, ada manfaat lain yang bisa kita dapatkan yang berkenaan dengan mengurangi pencemaran udara. Apabila kita bangun lebih pagi, akan lebih cepat pula kita mematikan lampu yang kita gunakan saat malam hari. Berpengaruhkah mematikan lampu dengan pencemaran udara? Tentu ada.

Lokasi: Situ Gunung,
Taman Nasional Gede Pangrango,
Sukabumi.
Sebagian besar pembangkit listrik yang digunakan di negeri kita ini merupakan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Batubara saat ini masih menjadi primadona bahan bakar pembangkit di Indonesia. Padahal, gas buangan hasi pembakaran batubara amat berbahaya bagi makhluk hidup. Meski sudah melalui beberapa kali penyaringan, tetap saja dampaknya bagi kesehatan amat buruk. Dengan menghemat penggunaan listrik, kita bisa menghemat penggunaan batubara. Akan lebih baik jika kita bisa beralih dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil ke pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Sebenarnya banyak sekali potensi di Indonesia yang bisa kita manfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Angin, air, mikrohidro, surya, dan lain-lain. Selain ramah lingkungan karena hampir tak menghasilkan emisi, energi bersih ini tentunya akan lebih hemat dan keberadaannya tak terhingga. Meski watt yang dihasilkannya relatif lebih kecil dibanding dengan pembangkit listrik bertenaga bahan bakar fosil, namun tak menjadi kendala apabila kita bisa mengolah dan memanajemen penggunaannya. Dengan membantu pemerintah mengurangi konsumsi akan listrik, pemerintah perlahan akan bisa beralih dari energi kotor batubara menjadi energi bersih yang murah dan ramah lingkungan.

Jadi ayo bangun lebih pagi untuk turut serta memperbaiki kualitas udara di bumi kita ini. Tak hanya dengan menanam pohon, banyak hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk mengurangi polusi. Hal kecil dan mudah, hanya membutuhkan kemauan yang kuat dan konsistensi. Dengan bangun lebih pagi kita bisa melakukan banyak hal bermanfaat, dengan bangun lebih pagi kita bisa membantu Indonesia untuk bernafas lebih segar. [bell]

Minggu, 11 Desember 2011

Pengumuman Lomba Fotografi "Perubahan untuk Negeri"

Berdasarkan penilaian juri, maka dengan ini kami sampaikan bahwa pemenang lomba fotografi "Perubahan untuk Negeri" adalah :

Nama : Abdul Hakim Nurmaulana
Asal : PRISMA UNDIP
Judul Karya : Beribadah


Penyerahan hadiah telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Desember 2011
di Politeknik Negeri Semarang.
Kami ucapkan terima kasih dan selamat kepada pemenang. Semoga karya-karya yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi bangsa.

Sekian, Terima Kasih.

Jumat, 02 Desember 2011

PENDIDIKAN DASAR JURNALISTIK XIX

Lembaga Pers Mahasiswa DIMENSI, present :

PENDIDIKAN DASAR JURNALISTIK XIX
"Kredibilitas Jurnalisme di Tengah Arus Zaman"

10 Desember 2011
08.00 till drop
Ruang Serba Guna, Politeknik Negeri Semarang

Pembicara :
- KARNI ILYAS (Pemimpin Redaksi TV ONE)
- ERIYATI (Humas Suara Merdeka)
- ROFIUDIN (Sekretaris Aliansi Jurnalistik Independen)
- ARIF NUGROHO (Ketua Pewarta Foto Semarang)

Biaya Pendaftaran :
Rp. 35.000,-
(include seminar kit, snack, lunch, etc)

Tempat Pendaftaran :
Sekretariat LPM DIMENSI
PKM Lama Kavling II
Politeknik Negeri Semarang
Jalan Prof. Soedharto, SH
Tembalang, Semarang

Sabtu, 26 November 2011

BEM, Badan Event organizer Mahasiswa?

Bela Jannahti
Mahasiswa Teknik Energi Semester III


Melihat realita yang terjadi akhir-akhir ini di kampus saya tercinta, membuat saya menjadi sedikit heran, bercampur geli mungkin. Bagaimana tidak, organisasi-organisasi mahasiswa kelimpungan karena jadwal kegiatan mereka yang amburadul. Niat awal BEM yang (mungkin) baik, yaitu mengatur segalanya dari pusat, namun ternyata malah membuat keadaan menjadi runyam. Tak hanya masalah jadwal ternyata, juga format proposal dan LPJ yang diganti sesuka hati oleh mereka, membuat beberapa teman saya menggerutu karena telah beberapa kali mengganti LPJ, namun masih saja direvisi.
Setahu saya, BEM merupakan singkatan dari Badan Eksekutif Mahasiswa. Eksekutif dalam arti luas yaitu lembaga yang menjalankan roda pemerintahan, atau melaksanakan undang-undang. Dalam lingkup kita sebagai mahasiswa, BEM dapat dikatakan memiliki fungsi sebagai wadah bagi seluruh mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan, bakat, serta ilmu yang mungkin belum didapat di bangku kelas. BEM menaungi berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Jurusan, yang olehnya wajib dilakukan koordinasi demi sinkronnya kegiatan ekstra maupun intra bagi mahasiswa. Koordinasi yang baik tak akan menimbulkan berbagai masalah yang cukup runyam tentunya.
Atau memang BEM di kampus saya tercinta ini dirancang untuk hanya mengadakan event dan event, mengatur jadwal acara dan sebagainya? Oh, ternyata tak hanya di kampus saya. Iseng-iseng bertanya pada kawan-kawan mahasiswa di kampus lain, kebanyakan juga berpendapat bahwa BEM di kampusnya sekadar menjadi event organizerSaya jadi teringat akan salah satu kegiatan yang diadakan kira-kira setahun yang lalu di Bandungan. Kami, perwakilan ormawa-ormawa, menginap di hotel selama 3 hari 2 malam yang tentunya tak murah. Saat sebelum berangkat, saya berpikir, tak mungkin ini acara biasa-biasa saja kalau harus jauh-jauh dan dengan biaya mahal menuju ke Bandungan. Saya yang waktu itu masih berstatus maba (mahasiswa baru) dan notabene belum begitu paham akan birokrasi kampus bertanya-tanya sebenarnya apa yang akan dilakukan di Bandungan nanti. Beberapa orang yang saya tanya menjawab sama, “kita itu dapet duit dari Dikti dek, brapa juta gitu, banyak pokoknya, buat ngadain kegiatan pengembangan ormawa. Dan kalau ga habis nanti dikembalikan ke Dikti. Jadi daripada dibalikin ya mending kita pake.” Gubrak gubrak dalam hati rasanya.
“Kenapa ga dipake aja buat perbaikan fasilitas di ormawa-ormawa? Kita kan lebih butuh itu.”
“Mmm, katanya sih disuruhnya buat kegiatan gitu, event.”
“Ooh,” balas saya sambil mringis. Miris.
Rapat event yang sampai sekarang belum ada follow up nya tersebut tentu tak terlupakan bagi saya. Rapat yang selalu diselingi dengan coffee break, ditambah outbond yang dipandu oleh outbond organizer yang cukup terkenal, tentu tak sedikit biaya untuk itu. Kalau diuangkan, bisa untuk membeli beberapa buah printer tentunya, atau mungkin mesin percetakan. Itu baru biaya rapat, belum untuk pelaksanaan kegiatan hasil rapat tersebut, yang sampai saat ini tak tahu akan terlaksana kapan.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Lomba & Pameran Fotografi "Perubahan untuk Negeri"


Pameran Fotografi :
Kantin Tata Niaga – Kampus Politeknik Negeri Semarang
Sabtu, 10 Desember 2011
Pukul 09.00 – till drop

Ketentuan Lomba :

  1. Peserta merupakan pelajar, mahasiswa/ umum.

  2. Biaya Pendaftaran Lomba Fotografi sebesar: Rp. 20.000 per karya dan dapat disetorkan langsung saat penyerahan karya di Kantor LPM DIMENSI Politeknik Negeri Semarang.

  3. Pendaftaran dibuka tanggal 7 November - 3 Desember 2011.

  4. Karya Fotografi yang diciptakan sesuai tema yang telah ditentukan yakni “Perubahan untuk Negeri”.

  5. Foto dicetak dalam ukuran 10R dan menggunakan garis tepi 2,5 cm dari foto.

  6. Format foto berwarna maupun hitam putih deng-an media digital atau film.

  7. Olah digital diperkenankan, sepanjang dapat dila-kukan dalam proses teknik kamar gelap dan tidak melakukan proses penggabungan beberapa foto; manipulasi hanya sebatas koreksi warna/kontras; Editing sebatas Leveling dan Saturation.

  8. Di bagian belakang foto yang diikutsertakan wa-jib mencantumkan : judul foto, penjelasan sing-kat makna foto, serta nama peserta.

  9. Tidak menyinggung SARA, mendiskriditkan pribadi/institusi dan tidak menggambarkan pornografi.

  10. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu hasil karya, maksimal 3 buah karya.

  11. Hasil karya beserta Formulir, Fc Kartu Pelajar/ KTM/ KTP dan bukti pembayaran (jika transfer) dimasukkan dalam amplop dan diserahkan ke Kantor Sekretariat LPM DIMENSI Politeknik Negeri Semarang paling lambat tanggal 7 Desember 2011.

  12. Karya fotografi harus orisinil dan atau hasil karya pe-serta sendiri (bukan plagiat).

  13. Karya fotografi belum pernah diikutsertakan/ dipubli-kasikan dalam perlombaan lain.

  14. Seluruh karya yang masuk akan ditampilkan/ dipamer-kan dalam Pameran Fotografi yang akan kami adakan dalam acara Pendidikan Dasar Jurnalistik XIX ber-tajuk “Kredibilitas Jurnalisme di Tengah Arus Jaman” pada 10 Desember 2011.

  15. Pengumuman Pemenang diumumkan pada acara Pendas Jurnalistik XIX atau dapat dilihat di blog kami : http://www.cyberdimensi.blogspot.com/

Hadiah :
Sertifikat Pemenang + Fresh Money Rp 500.000,-

Contact Person :
Ardian Sena - 085 640 567 679
Dian Adi - 085 729 050 907