Kamis, 14 Juli 2011

Kericuhan Materikulasi

Polines, DIMENSI (9/7) – Sebanyak 431 calon mahasiswa baru Politeknik Negeri Semarang menghadiri matrikulasi yang diselenggarakan di Kantin Tata Niaga Polines. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, mereka mendapat penjelasan dari institusi mengenai seluk beluk Polines. Disamping itu mereka memperoleh penjelasan mengenai LDK (Latihan Dasar Kedisiplinan) dan WaRna(Wawasan Almamater dan Orientasi) yang akan diselenggarakan pada 5– 10 September 2011.

Dr. Totok Prasetyo, B. Eng, MT selaku Direktur Polines menyampaikan beberapa pesan kepada calon mahasiswa baru, “Dari 431 calon mahasiswa yang hadir, saya harap semua bisa menjadi unggulan Polines. Saya akan mencoba memonitor anda supaya kalian menjadi embrio dari orang-orang jujur.”

Dalam matrikulasi kemarin ditekankan apabila calon mahasiswa tidak memenuhi absen matrikulasi, meskipun dia datang dan mengikuti matrikulasi maka dianggap tidak hadir dan tidak dianggap sebagai mahasiswa Polines.

Beberapa ormawa memanfaatkan momen matrikulasi ini untuk menawarkan jasa catering kepada calon mahasiswa. Pihak institusi tidak melarang ormawa menyalurkan kreativitasnya untuk menawarkan jasa mereka. Namun patut disayangkan, banyak ormawa tidak mentaati ketentuan yang telah disepakati, yaitu tidak diperkenankan menawarkan catering di dalam area matrikulasi. Pihak BEM mengaku bahwa mereka telah melarang ormawa memasuki area matrikulasi meski dalam waktu istirahat, namun larangan tersebut tidak diiyakan.

Priyono, wakil presiden mahasiswa menyatakan, “Terdapat koordinasi yang kurang, mengenai pembagian area stand bagi masing-masing ormawa sehingga mereka tidak mentaati ketentuan yang telah disepakati bersama. Dan perlu ditekankan, WaRna bukan hanya menjadi tanggung jawab BEM, melainkan juga tanggung jawab BPM dan ormawa. Jadi keterlibatan ormawa untuk menjaga ketertiban sangat dibutuhkan.” Setelah kegiatan matrikulasi selesai, akan diadakan evaluasi agar tidak terjadi peristiwa dan kesalahan yang sama pada kegiatan mendatang.

“Penawaran catering seharusnya dibuat semenarik mungkin, tapi juga nggak melupakan ketertiban, supaya tidak ricuh seperti ini,” tutup Erick salah satu calon mahasiswa yang mengambil jurusan Administrasi Niaga. [rth-niar]

0 komentar:

Posting Komentar