Selasa, 05 April 2011

Pak Raden yang Rajin

Gagah, terlihat segar dan berwibawa itulah gambaran seorang Pak Sukino yang lebih akrab disapa Pak Kino. Mudah saja kita untuk menemukannya, datanglah ke gedung Sekolah A Jurusan Elektro kemudian carilah orang berkumis tebal yang kata orang mirip Pak Raden di serial Unyil. Ia merupakan seorang helper di bagian jurusan Elektro.
Desember 1992 adalah awal dari pengabdiannya di Polines. Selama empat tahun pertama Pak Kino menjadi pegawai honorer, kemudian diangkat menjadi pegawai tetap di Politeknik Negeri Semarang. Loyalitasnya yang tinggi pada kampus kita dibuktikannya selama hampir 19 tahun. Susah senang ia jalani dengan ikhlas demi profesinya tersebut.
Sadar akan kebersihan lingkungan yang mendasari Pak Sukino dengan kumis tebal itu untuk bersemangat menjalani profesi yang sangat berjasa ini. Dia pun akan sangat geram jika melihat sampah berserakan tidak pada tempatnya. Terlebih jika ada sampah bekas permen karet yang menempel di lantai, karena hal ini akan semakin menyulitkan pekerjaannya.
“Saya sih kepinginnya kebersihan itu bukan tanggung jawab kami-kami ini saja, tapi ya semuanya menjaga. Biar dipandangnya enak, disawang juga nyaman.”ungkapnya mewakili keinginannya.
Setiap seusai jam perkuliahan Pak Kino berkeliling ke kelas-kelas untuk menutup jendela dan mengunci pintu. Di pagi hari membersihkan WC dan mengepel lantai. Ia juga segera berangkat bila diberi tugas oleh atasannya. Ditilik dari latar belakang pendidikannya yang hanya mengenyam sampai bangku SMP, memang dapat dikatakan kurang. Namun melihat hasil kerjanya yang memuaskan tak dapat lagi dipandang sebelah mata. Ia pun sudah akrab dengan beberapa mahasiswa, jadi tak heran jika ia familiar di mata mahasiswa apalagi dengan ciri khas kumis tebalnya itu. Walaupun ia harus membiayai istri dan kedua anaknya dengan gaji yang pas-pasan namun Pak Kino mengaku cukup betah dengan pekerjaan mulia ini. Apalagi ia tinggal tak jauh dari tempat kerjanya karena masih di sekitar Tembalang, jadi tak memerlukan biaya lebih untuk transportasi.
“Untuk Polines ke depannya saya berharap baik dari instansi bawah sampai atas semuanya bisa semakin maju.” tuturnya bijak.
Pak Kino bekerja bukan semata-mata hanya untuk mencari uang tapi merupakan pengabdian atas lingkungan dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Untuk melakukannya dapat didasari dari niat hati, ketulusikhlasan dan yang paling penting adalah perasaan menjaga akan kebersihan dan keteraturan lingkungan. Selanjutnya hanya tinggal ketekunan dan juga kesabaran untuk menjalaninya. Bahkan Pak Kino mengaku senang dengan profesinya karena dari sana ia merasakan hangatnya kebersamaan dengan rekan-rekan satu profesinya.[shofi]

2 komentar:

nak pas nesu,gualake puoolll....
btw,kui kaose acara KKL teknik mesin angkatan 2007 kelas q nda...

Posting Komentar