Sabtu, 26 Juni 2010

TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK, SIAPA PUNYA?

Polines, DIMENSI – Mahasiswa Teknik tingkat akhir, belakangan ini disibukkan dengan pengerjaan proyek tugas akhir. Ide dan biaya yang dikeluarkan tidak main-main jumlahnya. Menyita waktu, tenaga, hingga biaya. Mereka dituntut dapat menciptakan alat baru atau menyempurnakan alat yang sudah ada. Tidak sedikit dari mereka yang ditolak dalam pengajuan proposal dengan berbagai macam alasan, misalnya TA sudah pernah dibuat atau kurang bermanfaat. Hal ini membuat mahasiswa berpikir keras, padahal hasil TA tidak menjadi milik mahasiswa sepenuhnya.

Menurut penuturan PD III, Garup Lambang Goro, “Pada peraturan akademik yang berlaku di Polines memang demikian, TA mahasiswa menjadi milik institusi. Selain itu TA mahasiswa juga bukan merupakan tugas pribadi, karena dalam pengerjaannya mendapat bantuan dan bimbingan dari institusi.”

Belum adanya tempat khusus untuk menyimpan dan merawat hasil TA tersebut, menyebabkan banyak hasil TA dari mahasiswa hanya berujung di dalam gudang dan tidak termanfaatkan dengan baik. Hal seperti ini membuat para mahasiswa berpendapat bahwa bukan tidak mungkin jika mereka dapat menjual alat yang mereka hasilkan sehingga akan lebih menguntungkan dari segi pemanfaatan dan finansial.

Lain halnya dengan penuturan Kaprodi Telekomunikasi, “Kalau di Prodi Telekomunikasi, hasil TA tidak selalu dikumpulkan ke Prodi. Tergantung hasil TA itu sendiri. Apabila TA merupakan proyek yang diluar institusi, maka hasilnya tetap pada proyek tersebut dan pengujian dilakukan pada proyek itu pula.” (didha)

0 komentar:

Posting Komentar