Kamis, 29 Maret 2012

“Anak Hilang” Beredar via SMS


Polines, DIMENSI (22/03) – SMS “anak hilang” yang beredar akhir-akhir ini di kalangan mahasiswa Polines ditengarai sebagai kampanye terselebung menjelang pemira 2012. Belum diketahui secara pasti asal dari pesan singkat tersebut dan sejak kapan beredar.
Dalam pesan itu disebutkan nama seorang mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Prodi Telekomunikasi kelas 2, yaitu Ilzaam.  Disebutkan pula ciri-cirinya, bukan ciri-ciri fisik melainkan sifat baiknya seperti pintar dan aktifis organisasi.  Setelah ditelusuri, ternyata nama tersebut merupakan salah satu kandidat Presma periode 2012-2013.
                Pesan singkat yang beredar via telepon selular itu cukup membuat mahasiswa yang menerimanya bertanya-tanya. Ada yang mengira bahwa Ilzaam benar-benar hilang, namun tak sedikit pula yang merasa ada maksud tertentu dibalik sms itu.  Karena pada hari Kamis (22/03), salah seorang mahasiswa Jurusan Teknik Elektro menyatakan bahwa ia melihat Ilzaam masuk kuliah.    Nomor yang tertera dalam pesan tersebut juga tak menanggapi ketika dikonfirmasi.  Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro, Arif Rosyadi Abdullah, mengatakan bahwa beredarnya SMS tersebut sudah sejak awal minggu ini, namun ia tak mengetahui asalnya. “Kalau sumbernya sendiri agak susah untuk dilacak, karena saya dapat dari sumber yang kesekian. Ada beberapa nomor yang saya dapat tapi memang tidak saya kenal.”
                Muchlisin, presma periode 2011-2012 juga mengetahui beredarnya sms tersebut meski belum mendapatkan secara langsung.  Menurutnya tindakan itu adalah salah satu bentuk pelanggaran petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) pemilu, karena berkampanye sebelum saatnya. Kampanye dijadwalkan baru dimulai Senin (26/03). “Namun keputusannya tetap ada di KPR, tindakan apa yang akan dilakukan terkait kasus ini.”
                Komisi Pemilu Raya (KPR) pun membenarkan tentang beredarnya sms kampanye tersebut. Alvin, Ketua KPR 2012 menyatakan, “Memang itu kampanye, sudah kelihatan dari smsnya.  Isi SMS tersebut seolah kan ingin mengenalkan sosok Ilzaam kepada kita. Saat ini kita juga sedang menelusuri asal muasalnya. Apa benar itu dari pihak tim sukses Ilzaam, bisa juga itu dibuat oleh pihak-pihak yang ingin menjegalnya.  Untuk itu kita masih perlu menelusurinya.”
                Alvin menambahkan, bila memang itu benar berasal dari pihak Ilzaam, maka KPR akan memberi peringatan.  Peringatan hingga tiga kali membuat calon terkena sanksi pertama, yaitu hasil suaranya dipotong 25%. Kalo sms itu bkan saya yg bkin dan bkan jg saya yg nybar..” tulis Ilzaam ketika dimintai keterangan via sms.  Ilzaam sendiri merupakan capresma yang mengandeng Fadlan, aktivis BPM yang juga mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, sebagai cawapresnya. [bell]

0 komentar:

Posting Komentar