Polines, DIMENSI (22/03) – SMS “anak hilang” yang beredar
akhir-akhir ini di kalangan mahasiswa Polines ditengarai sebagai kampanye
terselebung menjelang pemira 2012. Belum diketahui secara pasti asal dari pesan
singkat tersebut dan sejak kapan beredar.
Dalam pesan itu disebutkan nama seorang mahasiswa Jurusan Teknik
Elektro Prodi Telekomunikasi kelas
2, yaitu Ilzaam. Disebutkan pula
ciri-cirinya, bukan ciri-ciri fisik melainkan sifat baiknya seperti pintar dan aktifis organisasi. Setelah ditelusuri, ternyata nama tersebut
merupakan salah satu kandidat Presma
periode 2012-2013.
Pesan
singkat yang beredar via telepon selular itu cukup membuat mahasiswa yang
menerimanya bertanya-tanya. Ada yang mengira bahwa Ilzaam benar-benar hilang,
namun tak sedikit pula yang merasa ada maksud tertentu dibalik sms itu. Karena pada hari Kamis (22/03), salah seorang mahasiswa Jurusan Teknik
Elektro menyatakan bahwa ia melihat Ilzaam masuk kuliah. Nomor yang tertera dalam pesan tersebut juga
tak menanggapi ketika dikonfirmasi. Ketua
Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro, Arif Rosyadi Abdullah, mengatakan bahwa
beredarnya SMS tersebut sudah sejak awal minggu ini, namun ia tak mengetahui asalnya. “Kalau sumbernya sendiri agak susah untuk dilacak, karena
saya dapat dari sumber yang kesekian. Ada beberapa nomor yang saya dapat tapi
memang tidak saya kenal.”
Muchlisin,
presma periode 2011-2012 juga mengetahui beredarnya sms tersebut meski belum
mendapatkan secara langsung. Menurutnya
tindakan itu adalah salah satu bentuk pelanggaran petunjuk teknis (juknis) dan
petunjuk pelaksanaan (juklak) pemilu, karena berkampanye sebelum saatnya. Kampanye
dijadwalkan baru dimulai Senin (26/03). “Namun keputusannya tetap ada di KPR,
tindakan apa yang akan dilakukan terkait kasus ini.”
Komisi
Pemilu Raya (KPR) pun membenarkan tentang beredarnya sms kampanye tersebut.
Alvin, Ketua KPR 2012 menyatakan, “Memang itu kampanye, sudah kelihatan dari
smsnya. Isi SMS tersebut seolah kan
ingin mengenalkan sosok Ilzaam kepada kita. Saat ini kita juga sedang
menelusuri asal muasalnya. Apa benar itu dari pihak tim sukses Ilzaam, bisa
juga itu dibuat oleh pihak-pihak yang ingin menjegalnya. Untuk itu kita masih perlu menelusurinya.”
Alvin
menambahkan, bila memang itu benar berasal dari pihak Ilzaam, maka KPR akan
memberi peringatan. Peringatan hingga
tiga kali membuat calon terkena sanksi pertama, yaitu hasil suaranya dipotong
25%. “Kalo sms itu bkan saya yg bkin dan bkan jg saya yg nybar..” tulis
Ilzaam ketika dimintai keterangan via sms. Ilzaam sendiri merupakan capresma yang
mengandeng Fadlan, aktivis BPM yang juga mahasiswa Jurusan Teknik Mesin,
sebagai cawapresnya. [bell]
0 komentar:
Posting Komentar